KLINOMETER


Klinometer adalah alat sederhana untuk mengukur sudut elevasi antara garis datar dan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis datar tersebut dengan titik puncak (ujung) sebuah objek. Aplikasinya digunakan untuk mengukur tinggi (panjang) suatu objek dengan memanfaatkan sudut elevasi. Dengan kata lain fungsi atau kegunaannya adalah untuk menentukan besar sudut elevasi dalam mengukur tinggi obyek secara tidak langsung.

  1. Cara Pembuatan
Alat dan bahannya meliputi:
  1. Busur
  2. Tali benang/senar
  3. Pipa yang terbuat dari plastik, paralon, besi atau bambu
  4. Bandul dari kayu atau besi

  1. Langkah Pembuatan
  1. Pasangkan busur dengan pipa, caranya bisa ditempelkan dengan lem atau diikat dengan tali.
  2. Letakkan tali dan bandul di tengah-tengah pipa searah sudut 0 derajat.
  3. Untuk memudahkan penggunaan klinometer, klinometer dapat diberi pegangan dari kayu atau besi agar bisa berdiri tegak.
  1. Cara Penggunaan
Konsep matematika yang digunakan bisa dua macam yaitu kesebangunan dua segitiga dan nilai tangen dari suatu sudut. Tapi di sini hanya akan dibahas penggunaan konsep nilai tangen dari suatu sudut.
  1. Meletakkan ujung klinometer tepat di depan mata.
  2. Mengarahkan ujung klinometer yang lain ke arah ujung/puncak objek yang akan dicari tingginya.
  3. Membaca sudut yang ditunjukkan oleh benang.
  4. Mengukur jarak pengamat ke objek.
  5. Menggunakan perbandingan tinggi objek dari kepala pengamat. Jarak pengamat ke objek = nilai tan sudut.
  6. Menghitung tinggi objek = tinggi objek dari kepala pengamat + tinggi pengamat.

  1. Contoh Penggunaan
Misal tinggi benda yang akan diukur adalah tinggi pohon:
  1. Letakkan klinometer diatas meja dan arahkan ke puncak pohon melalui lubang pembidik klinometer, dengan puncak pohon pohon yang dibidik dan lubang pembidik dalam suatu garis lurus.
  2. Tentukan besar sudut elevasi, melalui letak tali bandul terhadap busur derajat dan klinometer.
  • Jika tali bandul menunjuk pada posisi 60 derajat, maka sudut elevasinya 300 (penyiku dari 600).
  • Jika tali bandul menunjuk pada posisi 400, maka besar sudut elevasinya 500 (penyiku dari 400).
  1. Untuk menentukan tinggi pohon juga diperlukan pengukuran tinggi mata (dalam hal ini sama dengan tinggi meja 0, jarak antara si pengukur dan pohon yang dicari tingginya). Misal jarak antara pengukur dengan pohon = 40 m dan besar sudut elevasi = 300.
  2. Setelah diperoleh hasil pengukuran di lapangan, tentukan tinggi pohon yang dicari melalui pengukuran dengan skala. Guru dapat meminta siswa untuk menggambar hasil-hasil pengukuran diatas selembar kertas.
  • Misal dalam menggambarkan jarak antara si pengukur dengan pohon digunakan skala sebagai berikut: 5 m (jarak sebenarnya) dapat diwakili 8 cm ( pada gambar).
  • Selanjutnya dengan menggunakan busur derajat, siswa diminta menggambarkan sudut elevasi sebesar 150 melalui titik A.
  • Tinggi “sebagian” pohon yaitu y dapat dicari dengan jalan menarik garis tegak lurus melalui titik D, sampai memotong perpanjangan “sinar” yang membentuk sudut elevasi. Gambar yang diminta adalah sebagai berikut:
  • Y dapat diukur dengan menggunakan penggaris biasa. Jika y = 2,2 cm, maka panjang y sebenarnya = 2,2 x 500 cm = 1100 cm = 11 m.
  • Tinggi pohon seluruhnya adalah seluruhnya adalah: panjang y + tinggi meja, misal tinggi meja = 0,75 m atau 75 cm, maka tinggi pohon seluruhnya = 11 m + 0,75 m = 11,75 m.

Catatan :
Klinometer ini adalah alat peraga yang digunakan di luar kelas/di lapangan.

1 komentar:

  1. ijin ambil artikel sis :D

Posting Komentar